Contains about news and other interesting things.

Jumat, 30 Juni 2017

TERAPKAN RAYONISASI UNTUK PEMERATAAN SISWA PINTAR, APAKAH TEPAT?


Hasil gambar untuk rayonisasi sekolah
Sistem rayonisasi diberlakukan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan SMK negeri di Jawa Tengah mulai 2017 ini. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng menyatakan sistem rayonisasi itu dimaksudkan untuk meratakan persebaran siswa.
“Siswa-siswa pintar belum tentu mengumpul di sekolah-sekolah tertentu. Ya, dengan rayonisasi itu supaya siswanya menyebar,” kata Kepala Disdikbud Jateng Gatot Bambang Hastowo di Semarang, Jumat (9/6/2017).
Menurut saya sistem rayonisasi ini tidak tepat karena menyebabkan kekacauan saat PPDB SMA/SMK tahun 2017/2018. Contohnya di Kota Magelang, SMA N 1 Kota Magelang adalah sekolah favorit nomor 1 di Magelang. Akan tetapi muridnya tidak hanya dari Kota Magelang saja tetapi juga dari Kabupaten ataupun bahkan dari kota-kota sekitar Magelang.
Selain SMA Negeri 1 Kota Magelang, 4 sekolah negeri lainnya di Kota Magelang juga ternyata masih kekurangan kuota siswa dari hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Hal itu sebagai dampak diberlakukannya Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2017 tentang PPDB SMA/SMK dengan sistem rayonisasi tersebut.

Dampak lain selain kekurangan siswa PPDB 2017/2018 yaitu kualitas siswa pendaftar sekolah-sekolah favorit menurun drastis. Bahkan dengan nilai rendah, asalkan dia tinggal di daerah tersebut dapat masuk sekolah favorit. Ini tentu sangat memprihatinkan.

Mungkin para pembuat regulasi ini berpandangan jika siswa pintar merata di berbagai daerah, tingkat pendidikan akan jauh lebih maju. Akan tetapi kalau menurut saya, itu semua tergantung pada siswanya. Gawatnya, jika siswa pintar tersebut malah jadi terpengaruh oleh siswa-siswa yang kurang pintar sehingga kualitas pendidikannya bukan naik tapi malah menurun, tidak sesuai yang diharapkan.

Tingkat kecerdasan setiap anak itu berbeda-beda, bisa saja anak yang kurang pintar menjadi pintar setelah bergaul dengan anak yang pintar, begitu pula sebaliknya. Ini tergantung dengan kemauan anak itu sendiri, yang mana yang akan terkena pengaruh.


Dan menurut saya, apakah tidak kasihan jika anak nilainya bagus, dia ingin masuk ke sekolah favorit akan tetapi tidak bisa karena adanya sistem tersebut? Sekolah yang bermutu baik jauh akan lebih mempengaruhi tingkat pendidikan anak. Kalau ingin setiap anak pendidikannya merata, ratakan kualitas sekolah-sekolah di negeri ini dengan fasilitas-fasilitas yang cukup dan memadai, dan juga dengan guru-guru yang berkualitas pastinya.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Pages

Popular Posts